7 Informasi Fakta Sejarah Samurai Jepang yang Melegenda
7 Informasi Fakta Sejarah Samurai Jepang yang Melegenda – Samurai adalah prajurit yang muncul dalam sejarah pramodern Jepang, yang berkembang menjadi pemimpin slot deposit kelas militer pada Zaman Edo (1603-1867). Asal-usul samurai dimulai pada Zaman Heian sekitar akhir abad ke-8 dan awal abad ke-9, untuk menaklukan penduduk asli Emishi di wilayah Tohoku. Pada 781-806 M di masa pemerintahan Kaisar Kanmu diperkenalkan gelar shogun, yang mengandalkan prajurit dari klan regional yang kuat untuk menaklukkan Emishi. Sejak itu, klan yang kuat tersebut berkembang melampaui aristokrasi tradisional.
Di bawah pemerintahan Shogun, samurai menjadi simbol prajurit dan warga negara yang ideal, memimpin Jepang selama 700 tahun ke depan. Baru pada Zaman Edo, pentingnya keterampilan bela diri menurun, dan banyak samurai beralih profesi, seperti guru, seniman, atau birokrat. Zaman slot feodal Jepang berakhir pada 1868 dan kelas samurai dihapus beberapa tahun kemudian. Berikut 10 fakta tentang sejarah samurai Jepang yang melegenda, seperti yang dilansir dari History Hit:
1. Bushi
Samurai awalnya dikenal sebagai bushi di Jepang. Istilah samurai baru muncul pada awal abad ke-10, yang digunakan untuk menyebut prajurit aristokrat. Pada akhir abad ke-12, samurai menjadi sangat dikenal dengan lebih spesifik. Bushi digunakan untuk menggambarkan seorang slot gacor hari ini “prajurit”, yang belum tentu seorang samurai. Kata samurai menggambarkan kedudukan menengah dan atas dari kelas prajurit, yang dilatih sebagai perwira dalam taktik dan startegi besar militer. Istilah “samurai” kemudian berlaku untuk semua anggota kelas prajurit yang naik ke tampuk kekuasaan pada ke-12, dan mendominasi pemerintah Jepang sampai Istilah ini akan digunakan untuk berlaku untuk semua anggota kelas prajurit yang naik ke tampuk kekuasaan pada abad ke-12 dan mendominasi pemerintah Jepang sampai Restorasi Meji.
2. Bushido
Bushido artinya “jalan pejuang”. Para samurai mengikuti kode tak tertulis tentang aturan yang harus dilakukan, yang kemudian diformalkan sebagai bushido. Kode ini hampir serupa dengan dengan kode ksatria Eropa. Kode ini dikembangkan situs slot sejak abad ke-16, yang mengharuskan seorang samurai mempraktikan kepatuhan, keterampilan, disiplin diri, pengorbanan diri, keberanian, dan kehormatan. Samurai yang ideal adalah prajurit yang tabah yang mengikuti kode ini, yang menjunjung keberanian, kehormatan, dan kesetiaan pribadi di atas kehidupan itu sendiri
3. Semua kelas sosial
Awalnya samurai didefinisikan sebagai “mereka yang melayani dekat dengan kaum bangsawan”. Seiring waktu, samurai berkembang dan menjadi bercampur dengan kelas bushi, terutama tentara tingkat menengah dan atas. Namun, pada awal Keshogunan Tokugawa (1603–1867), samurai menjadi kasta tertutup sebagai bagian dari upaya untuk menstabilkan tatanan sosial. Mereka masih diperbolehkan memakai 2 pedang yang melambangkan slot bonus new member 100 di depan posisi sosial mereka, tetapi sebagian besar samurai dipaksa untuk menjadi pegawai negeri atau melakukan pekerjaan tertentu. Saat itu, hingga 10 persen penduduk Jepang adalah samurai. Hari ini, setiap orang Jepang dikatakan memiliki setidaknya beberapa darah samurai di dalamnya.
4. Identik dengan pedang
Samurai menggunakan berbagai senjata, namun senjata utama mereka adalah pedang, yang dikenal sebagai chokuto. Chokuto adalah versi pedang lurus yang lebih ramping dan lebih kecil yang digunakan oleh ksatria abad pertengahan. Menurut sejarah Jepang, saat teknik pembuatan pedang berkembang, samurai beralih ke pedang melengkung, yang akhirnya berkembang menjadi katana. Senjata samurai yang paling ikonik, katana biasanya dibawa dengan slot bonus new member daisho. Daisho adalah simbol yang digunakan secara eksklusif oleh kelas samurai. Pada zaman dahulu diceritakan bahwa samurai biasa menamai pedang mereka. Berangkat dari prinsip bushido, jiwa seorang samurai ada di katananya.
5. Bertarung dengan berbagai senjata
Selain menggunakan pedang, samurai sering menggunakan yumi, busur yang mereka gunakan untuk berlatih secara religius. Mereka juga akan menggunakan yari, tombak Jepang. Ketika bubuk mesiu diperkenalkan pada abad ke-16, samurai meninggalkan busur mereka demi senjata api dan meriam. Senjata api laras panjang, tanegashima, menjadi favorit senjata pada Zaman Edo atau Abad Pertengahan.
6. Baju zirah Baju zirah para samurai
Jepang berbeda dengan yang digunakan para prajurit Eropa, yang kaku. Baju zirah Jepang dirancang untuk memudahkan para samurai bergerak fleksibel, tetapi tetap kokoh. Zirah samurai terbuat dari pelat logam dan kulit. Baju besi itu diikat dengan hati-hati dengan tali kulit atau sutra. Helm zirah samurai disebut kabuto, yang terbuat dari pelat logam untuk melindungi kepala dan wajah.
Baca juga: https://www.safsha.com/
7. Samurai melek huruf dan berbudaya
Samurai lebih dari sekedar prajurit. Ia adalah bangsawan penting di pada zamannya, sehingga biasanya samurai sangat terdidik. Bushido mendorong para samurai memperbaiki dirinya dalam banyak cara, termasuk pertempuran. Samurai umumnya sangat melek huruf dan terampil dalam matematika. Sejarah Jepang mencatat bahwa budaya samurai melahirkan sebagian besar seni unik Jepang, seperti upacara minum teh, taman batu, dan merangkai bunga. Mereka belajar kaligrafi dan sastra, menulis puisi dan menghasilkan lukisan tinta.